Loading

Minggu, 29 Desember 2013

MAKALAH ILMU KESEHATAN MASYRAKAT


MAKALAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Pencegahan Penyakit yang Berkaitan dengan Kesehatan Ibu dan Anak





Oleh:

RIA DESMAYANTI
114110482







PRODI D III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
2013-2014


KATA PENGANTAR 
        Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pencegahan Penyakit yang Berkaitan dengan Kesehatan Ibu dan Anak” dapat diselesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Dalam menyusun makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Widdefrita, SKM, MKM
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat harapkan. Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermafaat bagi penulis dan pembaca yang budiman.
Padang, 25 April 2013

Penulis








DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.      1. Latar Belakang....................................................... 1
1.      2. Tujuan ................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.      1. Pemeliharaan kesehatan pada ibu.......................... 2
2.      1. 1. Pemeliharaan kesehatan calon ibu...................... 2
2.      1. 2. Perkawinan sehat .............................................. 3
2.      1. 3. Keluarga sehat................................................... 4
2.      1. 4. Sistem reproduksi dan masalahnya.................... 4
2.      1. 5. Penyakit yang berpengaruh terhadap kehamilan
        dan persalinan.................................................... 5
2.      1. 6. Sikap dan perilaku pada masa kehamilan dan
        Persalinan........................................................... 5
2.      1. 7. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil..................... 6
2.      1. 8. Pertolongan persalinan dirumah......................... 8
2.      1. 9. Asuhan masa nifas dan pasca persalinan......... 10
BAB III PENUTUP
3.      1. Kesimpulan ............................................................... 14
3.      2. Saran ......................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA


 
BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat kemampuan yang melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan kemampuan hidup sehatnya. 
Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya dan menjalankan upaya peecahannya sendiri adalah kelangsungan pembangunan. GBHN mengamanatkan agar dapat dikembangkan suatu sistem kesehatan nasional yang semakin mendorong peningkatan peran serta masyarakat.
Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan terus menerus untuk menolong dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan pembinaan yang di lakukan oleh bidan sendiri antara lain mempromosikan kesehatan dalam pelayanan agar peran serta ibu, remaja, wanita, keluarga dan kelompok masyarakat di dalam upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana meningkat. Ini sebagai bagian dari upaya kesehatan masyarakat

2.      Tujuan
Untuk mengetahui pemeliharaan kesehatan pada calon ibu
Untuk mengetahui perkawinan yang sehat
Untuk mengetahui keluarga yang sehat
Untuk mengetahui system reproduksi dan gangguannya
Untuk mengetahui penyakit yang mempengaruhi kehamilan dan persalinan
Untuk mengetahui sikap dan prilaku pada masa kehamilan dan persalinan
Untuk mengetahui pemeliharaan kesehatan ibu hamil
Untuk mengetahui cara pertolongan persalinan di rumah
Untuk mengetahui cara memberikan asuhan masa nifas dan pasca persalinan


BAB II
PEMBAHASAN


2.      1. 1. Pemeliharaan Kesehatan Pada Calon Ibu
Kesehatan pranikah merupakan suatu proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang ditujukan pada masyarakat reproduktip pranikah.Pelayanan kebidanan diawali dengan pemeliharaan kesehatan para calon ibu. Remaja wanita yang akan memasuki jenjang perkawinan perlu dijaga kondisi kesehatannya. Kepada para remaja di beri pengertian tentang hubungan seksual yang sehat, kesiapan mental dalam menghadapi kehamilan dan pengetahuan tentang proses kehamilan dan persalinan, pemeliharaan kesehatan dalam masa pra dan pasca kehamilan.
Promosi kesehatan pada masa pra kehamilan disampaikan kepada kelompok remaja wanita atau pada wanita yang akan menikah. Penyampaian nasehat tentang kesehatan pada masa pranikah ini disesuaikan dengan tingkat intelektual para calon ibu. Nasehat yang di berikan menggunakan bahasa yang mudah di mengerti karena informasi yang di berikan bersifat pribadi dan sensitif. Remaja calon ibu yang mengalami masalah kesehatan akibat gangguan sistem reproduksinya segera di tangani. Gangguan sistem reproduksi tidak berdiri sendiri. Gangguan tersebut dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologi dan lingkungan sosial remaja itu sendiri. Bila masalah kesehatan remaja tersebut sangat komplek, perlu dikonsultasikan keahli yang relevan atau dirujuk ke unit pelayanan kesehatan yang pasilitas pelayanannya lebih lengkap.
Faktor keluarga juga turut mempengaruhi kondisi kesehatah para remaja yang akan memasuki pintu gerbang pernikahan. Bidan dapat menggunakan pengaruh keluarga untuk memperkuat mental remaja dalam memasuki masa perkawianan dan kehamilan.
Pemeriksaan kesehatan bagi remaja yang akan menikah di anjurkan. Tujuan dari pemeriksaan tersebut adalah untuk mengetahui secara dini tentang kondisi kesehatan para remaja. Bila di temukan penyakit atau kelainan di dalam diri remaja, maka tindakan pengobatan dapat segera dilakukan. Bila penyakit atau kelainan tersebut tidak diatasi maka di upayakan agar remaja tersebut berupaya untuk menjaga agar masalahnya tidak bertambah berat atau menular kepada pasangannya. Misalnya remaja yang menderita penyakit jantung, bila hamil secara teratur harus memeriksakan kesehatannya kepada dokter.
 Remaja yang menderita AIDS harus menjaga pasanganya agar tidak terkena virus HIV. Caranya adalah agar menggunakan kondom saat besrsenggama, bila menikah. Upaya pemeliharaan kesehatan bagi para calon ibu ini dapat dilakukan melalui kelompok atau kumpulan para remaja seperti karang taruna, pramuka, organisaai wanita remaja dan sebagainya. Para remaja yang terhimpu di dalam organisasi masyarakat perlu diorganisasikan agar pelayanan kesehatan dan kesiapan dalam menghadapi untuk menjadi istri dapat di lakukan dengan baik.
Pembinaan kesehatan remaja terutama wanitanya, tidak hanya ditujukan semata kepada masalah gangguan kesehatan (penyakit sistem reproduksi). Fakta perkembangan psikologis dan sosial perlu diperhatikan dalam membina kesehatan remaja. 
Remaja yang tumbuh kembang secara biologis diikuti oleh perkembangan psikologis dan sosialnya. Alam dan pikiran remaja perlu diketahui. Remaja yang berjiwa muda memiliki sifat menantang, sesuatu yang dianggap kaku dan kolot serta ingin akan kebebasan dapat menimbulkan konflik di dalam diri mereka. Pendekatan keremajaan di dalam membina kesehatan diperlukan. Penyampaian pesan kesehatan dilakukan melalui bahasa remaja.

2.      1. 2. Perkawinan Sehat
Adalah perkawinan yang didasari ikatan lahir dan batin yang diikat dalam perkawinan yang sah antara pria dan wanita dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga yang bahagia berdasar ketuhanan Yang Maha Esa).
Usia terbaik untuk melangsungkan perkawinan untuk pria adalah 25 tahun atau lebih, sedangkan untuk wanita adalah 20 tahun atau lebih, pria dan wanita tersebut dianggap sudah dewasa, sehat jasmani, matang rohani dan sosial.
Tujuan dari batasan umur ini adalah :
1.      Memberikan pengertian dan kesadaran kepada generasi muda untuk mempertimbangkan yang berkaitan dengan keluarga berencana, kesiapan fisik, mental, sosial dan ekonomi.
2.      Mempersiapkan masa reproduksi seorang ibu.
3.      Meningkatkan kesejahteraan atau kesehatan ibu dan anak.
4.      Perkawinan usia muda mengandung resiko terjadinya penyulitan kehamilan dan persalinan yang dapat menyebabkan kematian ibu dan anak.

2.      1. 3. Keluarga Yang Sehat
Kepada remaja disampaikan tentang keluarga sehat dan cara mewujudkan serta membinanya. Keluaga yang diidamkan adalah kelurga yang memiliki norma keluaga kecil, bahagia dan sejahtera. Jumlah keluaga yang ideal adalah suami, istri dan 2 anak. Keluarga bahagia adalah keluarga yang aman, tentram disertai rasa ketakwaan kepada Tuhan YME. Keluarga sejahtera adalah keluarga yang sosial ekonominya mendukung kehidupan anggota keluarganya.dan mampu menabung untuk persiapan masa depan. Selain itu keluarga sejahtera juga dapat membantu dan mendorong peningkatan taraf hidup keluarga lain.

2.      1. 4. Sistem Reproduksi Dan Masalahnya
Tidak semua remaja mmemahami sistem reproduksi manusia. Membicarakan sistem reproduksi dianggap tabu dibeberapa kalangan remaja. Perubahan yang terjadi pada sistem reproduksi pada masa kehamilan, persalinan, pasca persalinan dijelaskan.Penjelasan juga diberikan mengenai perawatan bayi. Gangguan sistem reproduksi yang dijelaskan seperti gangguan menstruasi, kelainan sistem reproduksi dan penyakit. Penyakit sistem reproduksi yang dimaksud seperti penyakit-penyakiit hubungan seksual, HIV /AIDS dan tumor.


2.      1. 5. Penyakit Yang Berpengaruh Terhadap Kehamilan Dan Persalinan Atau Sebaliknya.
Remaja yang siap sebagai ibu harus dapat mengetahui penyakit- penyakit yang memberatkan kehamilan atau persalinan atau juga penyakit yang akan membahayakan dalam masa kehamilan atau persalianan. Penyakit-penyakit tersebut perlu dijelaskan. 
Penyakit yang perlu dan penting dijelaskan sewaktu mengadakan bimbingan antara lain penyakit jantung, penyakit ginjal, hipertensi, DM, anemia, tumor.

2.      1. 6. Sikap Dan Perilaku Pada Masa Kehamilan Dan Persalinan
Perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi pada masa kehamilan dan persalinan. Akibat perubahan sikap dan perilaku akan mengganggu kesehatan, misalnya pada masa hamil muda terjadi gangguan psikologi misalnya benci terhadap seseorang (suami) atau benda tertentu. Emosi yang berlebihan dimungkinkan akibat perubahan perilaku. Pada masa persalinan atau pasca persalinan gangguan jiwa mungkin terjadi.
Disamping hal tersebut diatas masih ada lagi permasalahn remaja dan dikaitkan dengan kesehatan keluarga. Bidan harus dapat memberikan bimbingan sewaktu remaja berkonsultasi atau memberikan penyuluhan. Bila masalah remaja menyangkut bidang alin maka dapat dirujuk pada yang lebih ahli. Misalnya bila remaja merasa ketakutan yang amat sangat dalam menghadapi kehamilan dapat dirujuk kedokter spesialis jiwa atau ke psikolog.
Bimbingan remaja dilakukan melalui organisasi remaja seperti karang taruna , pramuka, organisasi pelajar, mahasiswa dan pemuda.

2.      1. 7. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil
Badan terasa lemah, lesu dan kurang bersemangat, memang lazim dialami oleh ibu hamil. Namun, kehamilan bukanlah sebuah penyakit! Yang menyebabkan seseorang yang sedang hamil hanya boleh terbaring di tempat tidur, sedikit makan atau pilih-pilih makanan, atau bahkan tidak diizinkan melakukan pekerjaan apapun. Memang, ibu hamil seringkali mengalami berbagai gejala yang mirip dengan seseorang yang sedang sakit, tapi tidak lantas membuat aktifitas terganggu kan? Dan perlu diingat, janin yang sedang bertumbuh dalam rahim Anda, memerlukan berbagai hal yang dapat membuatnya terus tumbuh dan sehat, diantaranya :
1.      Makanan sehat
Kalau hamil, jangan makan ikan, jangan makan ini, jangan makan itu. Wah, bisa kekurangan nutrisi dong ya kalau kita menuruti anjuran jangan dari kiri-kanan. Memang saat hamil, kita harus hati-hati terhadap makanan, namun bukan jenis makanannya yang harus kita hindari, tetapi, perhatikan jumlahnya, kandungan gizinya dan keseimbangan nutrisinya. Usahakan untuk makan rutin dengan menu seimbang (4 sehat 5 sempurna) atau paling tidak lengkapi menu Anda dengan sayur dan buah. Adakalanya, ibu hamil disarankan untuk berdiet, ikuti anjuran dokter, dan siapkan menu diet Anda.Tapi jika Anda memang tidak bermasalahan dengan berat badan selama hamil, sedikit camilan pada jam-jam antara makan utama, diperbolehkan, pilih camilan sehat yang rendah lemak seperti keripik buah atau sari kacang hijau, dll. Vitamin dan suplemen ibu hamil yang telah diresepkan dokter, jangan sampai terlewatkan.

2.      Teratur
Hamil, bukanlah alasan untuk Anda bermalas-malasan dan lantas melupakan jadwal aerobic, yoga atau berenang. Saat hamil, olahraga juga sangat dibutuhkan, setidaknya lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki rutin setiap hari minimal 10 menit dan olahraga yang biasa Anda lakukan setidaknya 1 minggu sekali. Bahkan kini ada senam khusus yang mudah Anda pelajari dirumah, melaluni CD atau buku-buku kehamilan. Membiasakan bergerak saat hamil, terutama di minggu-minggu terakhir kehamilan, akan membantu proses persalinan lebih mudah.

3.      Istirahat
Bekerja saat hamil memang tidak dilarang bahkan dianjurkan untuk tetap aktif dikantor atau di pekerjaan Anda. Namun, disela-sela jadwal itu jangan lupa untuk istirahat. Setidaknya, pejamkan mata Anda 10-15 menit setiap lepas jam makan siang, atau jika memang diperlukan, rebahkan badan Anda beberapa waktu dan hirup oksigen secara teratur tarik dan hembuskan dalam beberapa hitungan (3x8 hitungan) dan rasakan kesegaran tubuh Anda kembali. Malam hari, usahakan untuk tidur tepat waktu dengan waktu tidur setidaknya 6 jam. Ibu hamil membutuhkan waktu istirahat yang lebih lama, dan saat istirahat itulah saat baik bagi perkembangan janin.

4.      Kebersihan
Bagi ibu hamil, kebersihan haruslah sangat diperhatikan, tidak hanya kebersihan tubuh dengan rutin mandi, mencuci rambut, dll. Perlu menjaga pula kebersihan makanan yang akan dimakan, kebersihan lingkungan termasuk udara, juga harus diperhatikan. Saat hamil, kita lebih banyak mengeluarkan keringat, dan sering buang air kecil, yang memungkinkan tubuh rentan terpapar kuman bahkan bakteri.

5.      Pemeriksaan rutin
Dan, untuk mengetahui kondisi kehamilan dan kesehatan Anda, sangat dianjurkan pada ibu hamil, untuk rutin memeriksakan kehamilannya  pada dokter atau petugas medis, sesuai jadwal yang telah diberikan. Ikuti petunjuk dan ingat baik-baik hasil diagnosanya, agar memudahkan Anda mengetahui keadaan kehamilan sampai persalinan nanti.
Perlu diingat bahwa kehamilan adalah kondisi badan yang sehat dan memang perlu perhatian khusus pada kesehatan, segala hal yang biasa dilakukan sehari-hari boleh dilakukan wanita hamil, intinya, fikiran tetap rileks, nikmati kehamilan Anda dan beraktifitas dengan seimbang.
Salah satu unsur yang penting untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi adalah memelihara kesehatan ibu hamil. Bidan harus memiliki data ibu hamil yang berada diwilayah kerjanya. Data ini dapat diperoleh dari pencatatan yang dilakukan sendiri atua dari kantor desa/ kelurahan. Dari data tersebut dapat diatur strategi pemeliharaan kesehatan ibu hamil.
Semua ibu hamil dianjurkan agar memeriksakan kesehatan dirinya sedini mungkin. Anjuran tersebut disampaikan kepada masyarakat melalui kelompok ibu-ibu atau pemimpn desa. Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 kali, yaitu pada Trimester pertama 1 kali, Trimester dua 1 kali dan pada Trimester tiga 2 kali.
Pada ibu hamil dengan resiko tinggi pemeriksaan dilakukan lebih sering dan intensif. Untuk itu bidan harus mengadakan pendekatan langsung kepada ibu hamil atau pendekatan dapat dilakukan melalui dukun terlatih, kader posyandu, atau peminat KIA.
Melalui pemeriksaan teratur dapat diketahui perkembangan kesehatan ibu. Bila ditemukan adanya gangguan kesehatan, tindakan dapat dilakukan sesegera mungkin.
Pemeriksaan kesehatan ibu dilakukan dengan menggunnakan pendekatan menajemen kebidaanan. Didalam menajemen kebidanan pemeriksaan kesehatan mencakup langkah identifikasi dan analisa masalah serta penentuan diagnosa.
Pemeriksaan dimulai dengan pengumpulan data subyektif yang dilakukan dengan wawancara atau anamnesa, lalu dilanjutka pengumpulan data obyektif yang dilakukan dengan pemeriksaan fisik, melakukan diagnosa, rencana asuhan dan tindakan.
2.      1. 8. Pertolongan persalinan dirumah
Indikasi dilakukannya persalinan di rumah adalah sebagai berikut:
1.     Multipara. Umumnya ibu yang baru pertama kali bersalin dianjurkan bersalin di rumah sakit atau di klinik bersalin. Jika pada waktu melahirkan bayi pertama itu tidak mengalami kesulitan, melahirkan bayi berikutnya di rumah sendiri dapat diizinkan.
2.     Selama melakukan asuhan antenatal tidak didapati adanya kelainan atau penyakit yang akan menyulitkan proses persalinan.
3.     Jauh dari tempat pelayanan kesehatan (tinggal di pemukiman pedesaan).
Mengingat fungsi pertolongan persalinan yang sangat berat, dalam melakukan pertolongan persalinan di rumah diperlukan pemenuhan persyaratan sebagai berikut:
1.      Persiapan penolong (bidan).
a.      Kemampuan. Dalam bidang psikologi, kemampuan ini diartikan sebagai kesanggupan. Mengingat pentingnya dan risiko yang dihadapi, bidan harus mempunyai kemampuan yang cukup terampil, cepat berpikir, cepat menganalisis, cepat menginterpretasi tanda dan gejala, cepat menyusun konsep, dan mempunyai pengetahuan serta pengalaman.
b.      Keterampilan. Pekerjaan bidan adalah pekexjaan yang bersifat keterampilan. Oleh karena itu, bidan harus memiliki keterampilan yang cukup banyak dalam segala perawatan, pertolongan, dan persalinan.
c.       Kepribadian, yang dimaksud dengan kepribadian adalah kesehatan jasmani dan rohani dalam segala aspek, yang merupakan organisasi yang dinamis yang akan selalu mengalami perubahan dan perkembangan, aspek-aspek tersebut ialah fisik, maturitas atau kematangan, mental, emosi, dan sikap.
2.      Persiapan alat.
a.      Jika akan melahirkan di rumah, pasien dianjurkan untuk memilih kamar yang terbaik untuk bersalin.
b.      Sediakan perlak berukuran sekitar 1,5 m sebagai alas tempat tidur bersalin.
c.       Lampu yang cukup terang jika ternyata melahirkan di malam hari.
d.      Dua baskom, satu untuk cuci tangan dan lainnya berisi air hangat untuk memandikan bayi.
e.       Sabun cuci tangan dan sabun bayi.
f.       Minyak adas, minyak kelapa untuk membersihkan lemak-lemak yang melekat pada tubuh bayi.

1. 9. Asuhan masa nifas dan pasca persalinan

Masa nifas dimulai setelah partus selesai dan berakhir ketika alat – alat kandunga seperti sebelum hamil.

 

Perubahan yang terjadi pada masa nifas :

1.      Suhu badan

Suhu badan wanita inpartu tidak lebih dari 37,2 0 C. sesudah partus dapat naik + 0,5 0 C dari keadaan normal, tetapi tidak melebihi 38,0 0C sesudah 12 jam pertama melahirkan, umumnya suhu badan akan kembali normal. Bila suhu badan lebih dari 38 0C mungkin ada infeksi

2.      Nadi

Pada umumnya nadi berkisar antara 60 – 80 denyutan atau menit. Segera setelah partus dapat terjadi brakikardi. Bila terdapat takikardi sedangkan badan tidak panas mungkin ada perdarahan berlebihan atau ada vitium kordis pada penderita. Pada masa nifas umumnya denyut nadi labil dibandingkan dengan suhu badan.

3.      Hemokonsentrasi

Pada masa hamil didapat hubungan pendek yang dikenal sebagai “ shunt “antara sirkulasi ibu dan plasenta. Setelah melahirkan shunt akan hilang dengan sendirinya dan tiba – tiba. Volume darah pada ibu relatif akan bertambah. Keadaan ini menimbulkan pada jantung, sehingga dapat menimbulkan dekompensasi kordis pada penderta vitium kordis.

4.      Laktasi

Sejak kehamilan muda, sudah terdapat persiapan – persiapan pada kelenjar mamae untuk menghadapimasa laktasi ini. Perubahan yang terdapat pada kedua mamae antara lain :

a.       Proliferasi jaringan, terutama kelenjar – kelenjar dan alveolus mamae dan lemak.

b.      Pada duktus laktiferus terdapat cairan yang kadang – kadang dapat dikeluarkan ( kolossrum ).

c.       Hipervaskularisasi terdapat pada permukaan maupun pada bagian dalam mamae.

d.      Setelah persalinan, pengaruh menekan estrogen dan progesteron hilang.maka timbul pengaruh hormon laktogenik ( LH ) atau prolaktin yang akan merangsang air susu.

Lochea yaitu cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas.
1.  Lochea rubra atau kruenta
Berisi darh segar dan sisa – sisa selaput ketuban, sel – sel desidua, verniks kaseosa, lanugo dan mekonium selama 2 hari pasca persalinan.
2.      Lochea sanguinolenta
Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, terjadi pada hari ke 3 sampai 7 pasca persalinan.
3.      Lochea serosa
Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, terjadi pada hari ke 7 sampai 14 pasca persalinan.
4.      Lochea alba
Merupakan cairan putih, terjadi setelah 2 minggu.
5.      Lochea purulenta
Biasanya lochea berbau agak sedikit amis, kecuali bila terdapat infeksi
6.      Lokhiostasis
Lochea tidak lancar keluarnya.
Berbagai Perubahan Pada Perineum, Vagina Dan Vulva
Berkurangnya sirkulasi progesteron mempengaruhi otot – otot pada panggul, perineum, vagina dan vulva. Proses ini membantu pemulihan kearah tonisitas atau elastisitas normal dari ligamentum otot rahim.ini merupakan proses bertahap yang akan berguna apabila ibu melakukan ambulasi dini, senam masa nifas dan mencegah timbulnya konstipasi. Progesteron juga meningkatka pembuluh darah pada vagina dan vulva selama kehamilan dan persalinan biasanya menyebabkan timbulnya beberapa hematoma dan edema pada jaringan ini dan pada perineum.





BAB III
PENUTUP

3.      1. Kesimpulan
Dimana dalam peningkatan usaha kesehatan sangad diperlukan,dimana dalam program kesehatan yang terkait dalam meningkatkan status kesehatan ibu yang mencangkup:
1.      Pemeliharaan kesehatn pada ibu
2.      Pemeliharaan kesehatan calon ibu
3.      Perkawinan yang sehat
4.      Keluarga yang sehat
5.      System reproduksi dan masalahnya
6.      Penyakit yang mempengaruhi terhadap kehamilan dan persalinan
7.      Dan sikap serta prilaku pada masa kehamulan dan persalinan
8.      Pemeliharaan kesehatan ibu hamil.
Dimana tugas dari bidan disini adalah mengidentifikasi dan meningkatkan program kesehatan terhadap masyrakatnya.Agar tercapai kesejahteraan secara merata.

3.      2. Saran
Diharapkan perkembangan kesehatan ibu dapat merata sesuai dengan program kesehatan Pemerintah dalam mencapai kesejahteraan secara merata.

DAFTAR PUSTAKA
Manuaba,Ida Bagus Gde. 2007. Ilmu Kebidanan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: Sunter Agung Podomoro.
Notoatmodjo, Soekidjo.2007.Promosi Kesehatan.Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.
Mubarak Wahit Igbal, 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba Medika
Syafrudin, 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta Timur : CV. Trans Info Media
Soepardan,suryani.2008. “Konsep Kebidanan”. Jakarta : EGC
Prawirohardjo,sarwono.2011. “Ilmu Kebidanan”. Jakarta : BPSP
Notoatmojo,soekidjo.2008 “Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat”. Jakarta : Rineka Cipta